Jayapura,Papuaterdepan.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barisan Merah Putih (BMP) Provinsi Papua menggelar diskusi kepemudaan bertema “Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dan Pentingnya Wawasan Kebangsaan bagi Pemuda dan Mahasiswa” di Asrama Putri Waropen, Waena, Kota Jayapura, Senin (10/11).
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional itu dibuka secara resmi oleh Ketua DPP BMP RI sekaligus Wakil Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua, Max Abner Ohee, dan dihadiri puluhan pemuda serta mahasiswa asal Waropen, Pegunungan Bintang, dan Yahukimo.
Diskusi yang dipandu Paul Ohee menghadirkan dua narasumber, yakni Sekretaris KNPI Papua sekaligus Ketua Pemuda Adat Saireri Gifli Buney, serta mantan Ketua GMKI Papua Alex Noya.
Ketua DPD BMP Papua Yeri Hamadi dalam sambutannya menegaskan bahwa Papua sudah final menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menolak segala bentuk tindakan yang melanggar hukum dan mengancam persatuan bangsa.
“Momentum Hari Pahlawan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa Papua sudah final menjadi bagian dari NKRI. Pemuda dan tokoh intelektual harus bersatu dan tidak terpecah,” kata Yeri Hamadi usai diskusi.
Ia menambahkan, BMP Papua akan terus bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat wawasan kebangsaan serta mendorong mahasiswa agar berperan aktif dalam pembangunan daerah.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan penyaluran bantuan sosial (bansos) dan pemberian doorprize kepada penghuni asrama.
Wakil Ketua DPD BMP Papua Paul Ohee mengatakan, diskusi tersebut menjadi bagian dari upaya membangun semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap Tanah Air di kalangan generasi muda Papua.
“Kami berharap generasi muda Papua tumbuh dengan jiwa nasionalisme yang kuat dan siap menjadi pemimpin Tanah Papua dalam bingkai NKRI,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asrama Putri Waropen, Veronika Rabrageri, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan BMP Papua. Menurutnya, kegiatan itu dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air serta menghormati jasa para pahlawan.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena menumbuhkan semangat kebangsaan dan rasa tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan,” kata Veronika.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan dan dikembangkan dengan berbagai bentuk kegiatan lainnya seperti lomba atau pelatihan untuk memperkuat semangat kebangsaan mahasiswa di Papua.(Redaks)









