Jayapura,Papuaterdepan.com— Sejumlah tokoh adat dan pemuka masyarakat Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, menggelar kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang bertujuan memperkuat persatuan dan kesatuan di tingkat kampung sebagai fondasi pembangunan di Papua. Kegiatan yang berlangsung di kediaman Keondoafian Skouw Sae pada Jumat (7/11/2025) itu juga dirangkai dengan penyerahan bantuan sosial dari Presiden Prabowo Subianto.
Ondoafi Kampung Skouw Sae, David Donny Lomo, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar acara seremonial, melainkan bagian dari komitmen masyarakat adat untuk memperkokoh semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap Tanah Air.
“Wawasan kebangsaan harus diwujudkan lewat tindakan nyata, bukan hanya ucapan. Kita perlu mempererat solidaritas dan menjaga ketertiban kampung agar menjadi teladan bagi daerah lain di Papua,” ujar David.
Ia juga mengajak masyarakat mendukung program pemerintah dan menjaga keamanan kampung.
“Anak-anak kita harus belajar nilai persatuan agar bisa bersama membangun Tanah Papua yang lebih maju,” tambahnya.
Sementara itu, Edward Mutang, Kepala Suku Muttang Kampung Skouw Sae, menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang disatukan oleh Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
“Wawasan kebangsaan bukan sekadar pengetahuan, tapi cara pandang yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok,” tegas Edward.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap isu-isu yang dapat memecah belah persatuan, termasuk penyebaran hoaks dan provokasi di media sosial.
“Indonesia akan kuat jika masyarakatnya bersatu,” ujarnya.
Kepala Suku Retto, Benyamin Retto, menilai bahwa penguatan wawasan kebangsaan di tingkat kampung menjadi kunci mempercepat pembangunan di Papua.
“Melalui persatuan, kita bisa mengatasi berbagai persoalan dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” katanya.
Benyamin juga mengajak warga untuk menghidupkan kembali nilai gotong royong dan kekeluargaan sebagai warisan luhur masyarakat adat Papua.
Adapun Aser Lanta, tokoh masyarakat (Togam) Skouw Sae, menilai masyarakat adat memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Kita sebagai masyarakat adat adalah garda terdepan dalam menjaga persatuan dan menolak segala bentuk perpecahan,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan agar nilai-nilai kebangsaan semakin mengakar di tengah masyarakat.
“Persatuan dimulai dari kampung, dari kita semua. Mari kita wujudkan Papua yang damai, sejahtera, dan bersatu dalam bingkai NKRI,” pungkasnya.(Redaksi)









