Papuaterdepancom, Jayapura – Selama 14 hari pelaksanaan Operasi Patuh Cartenz 2025 yang digelar di wilayah hukum Polresta Jayapura Kota sejak 14 hingga 28 Juli 2025, tercatat sebanyak 405 pelanggaran lalu lintas. Jumlah ini menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 518 pelanggaran.
Dari jumlah tersebut, penindakan tilang meningkat drastis dari 8 pada 2024 menjadi 174 pelanggar tahun ini. Sementara teguran mengalami penurunan dari 510 menjadi 231.
“Pelanggar yang kami tindak selama 14 hari operasi tercatat sebanyak 405 pelanggaran, terdiri dari 174 tilang dan 231 teguran,” ujar Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (29/7).
Meski pelanggaran menurun, angka kecelakaan lalu lintas justru mengalami peningkatan. Pada 2025, tercatat 36 kasus kecelakaan, naik dibandingkan 26 kasus pada 2024. Namun, tak ada korban meninggal dunia selama operasi berlangsung tahun ini.
“Fatalitas korban nihil. Tidak ada yang meninggal dunia. Namun untuk luka berat ada peningkatan satu orang, dan luka ringan naik dari 25 menjadi 29 korban,” kata Fredrickus.
Kerugian materiil akibat kecelakaan juga meningkat signifikan. Tahun ini tercatat kerugian mencapai Rp86,5 juta, hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu sebesar Rp45,1 juta.
Jenis pelanggaran paling dominan masih didominasi oleh pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, disusul pelanggaran karena tidak membawa surat-surat kendaraan yang sah, kendaraan tanpa pelat nomor, penggunaan knalpot brong, dan tidak menggunakan sabuk pengaman.
“Ini menjadi catatan untuk kami di Polresta Jayapura Kota untuk melakukan evaluasi. Meskipun angka penindakan tinggi, kecelakaan juga cukup tinggi. Artinya perlu ada pendekatan lain yang lebih efektif untuk menekan angka kecelakaan,” jelas Fredrickus.
Dalam Operasi Patuh tahun ini, sebanyak 105 kendaraan diamankan. Jumlah ini melonjak tajam dibandingkan hanya 8 kendaraan pada 2024. Dari total kendaraan tersebut, sebanyak 26 masih belum diambil oleh pemiliknya.
Lebih lanjut, Fredrickus berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara dapat terus meningkat, meskipun operasi tidak sedang berlangsung.
“Operasi kepolisian di bidang lalu lintas akan terus dilakukan setiap tahun. Harapan kami, masyarakat tetap taat aturan meskipun tidak sedang ada operasi. Keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.









