Anak Muda Papua Diimbau Pilih Pemimpin Peduli Hak Adat dan Lingkungan

- Redaksi

Selasa, 26 November 2024 - 10:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papuaterdepan.com, Jayapura – Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024 khususnya di Tanah Papua, seruan kepada pemilih muda dan mahasiswa untuk memilih pemimpin yang peduli terhadap hak-hak masyarakat adat dan kelestarian lingkungan terus disampaikan. Tanah Papua yang kaya akan sumber daya alam diharapkan mendapatkan pemimpin yang mampu mewujudkan keadilan sosial dan ekologis.

Adrianus Tampiama Werre, mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen), menegaskan pentingnya Pilkada yang berlangsung jujur, adil, dan damai. Ia juga berharap calon kepala daerah memiliki komitmen melindungi hak masyarakat adat Papua, termasuk tanah ulayat dan hutan, yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat asli Papua.

“Kami, generasi muda Papua, ingin pemimpin yang mampu melindungi dan menghormati hak masyarakat adat. Tetapi kami juga siap mengawal komitmen para kandidat yang terpilih,” ujar Adrianus dalam keterangan tertulisnya di Jayapura, Selasa (26/11)

Hal senada disampaikan Maestro, mahasiswa Uncen lainnya, yang meminta pemilih pemula dan muda untuk memilih calon kepala daerah yang peduli terhadap hak masyarakat adat dan kelestarian hutan Papua. Berdasarkan data Greenpeace Indonesia, lebih dari 20% daratan Papua telah dibebani perizinan industri ekstraktif seperti pertambangan, perkebunan sawit, dan hutan tanaman industri (HTI).

Baca Juga :  Raut Wajah Bahagia 393 Jamaah Haji tiba di Madinah

 

“Eksploitasi sumber daya alam ini tida hanya merusak lingkungan, tetapi juga meminggirkan orang asli Papua. Kami ingin pemimpin yang berkomitmen melindungi hak masyarakat adat, hutan, dan keadilan ekologis,” kata Maestro.

 

Ia menyoroti beberapa kasus seperti Proyek Strategis Nasional di Papua Selatan yang membutuhkan lahan 2,29 juta hektar, polemik Blok Wabu di Papua Tengah, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Papua Barat Daya yang menimbulkan penolakan dari masyarakat adat.

Maes juga menyerukan agar kepala daerah terpilih mendukung regulasi perlindungan hak masyarakat adat dan mengalokasikan dana untuk pemetaan wilayah adat. “Pemetaan partisipatif membutuhkan dana besar, dan kepala daerah harus punya komitmen serius untuk ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Kemenag Papua Resmi Luncurkan Kampung Zakat di Skouw Sae

Sebagai koordinator relawan Greenpeace Base Jayapura, Maestro mengingatkan, “Pilihlah pemimpin yang tepat untuk lima tahun ke depan. Salah pilih, susah pulih.”bebernya.

Pilkada serentak di Tanah Papua akan berlangsung di enam provinsi dengan 40 kabupaten dan dua kota. Mahasiswa dan pemilih muda diharapkan menjadi motor penggerak untuk memilih pemimpin yang mampu membawa keadilan sosial dan ekologis bagi Tanah Papua.

Sumber Berita: Rilis Mahasiswa Universitas Cenderawasih

Berita Terkait

Ini Respon BEM Uncen Terkait Pembatasan dan Penanganan Demo UKT oleh Polisi
LKC Dompet Dhuafa Papua Latih Kader Kesehatan, Tingkatkan Akses Layanan di Keerom
AI Masuk Papua, Pemerintah Perkuat SDM dan Konektivitas
Wamenkomdigi Resmikan Indosat AI Experience Center Pertama di Papua
Dikira Hilang, Tapasya Ternyata Dibunuh dan Dibuang oleh Ayah Tiri
Warga Selayar Kembali Dukung Mari-Yo pada PSU Pilgub Papua
Tokoh Masyarakat Program MBG Ciptakan Generasi Unggul di Papua
Kemenag: pastikan Jemaah tersenyum saat beribadah Haji 2025

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 15:04 WIB

Ini Respon BEM Uncen Terkait Pembatasan dan Penanganan Demo UKT oleh Polisi

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:40 WIB

LKC Dompet Dhuafa Papua Latih Kader Kesehatan, Tingkatkan Akses Layanan di Keerom

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:00 WIB

AI Masuk Papua, Pemerintah Perkuat SDM dan Konektivitas

Rabu, 21 Mei 2025 - 09:48 WIB

Wamenkomdigi Resmikan Indosat AI Experience Center Pertama di Papua

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:25 WIB

Dikira Hilang, Tapasya Ternyata Dibunuh dan Dibuang oleh Ayah Tiri

Berita Terbaru

Bisnis

AI Masuk Papua, Pemerintah Perkuat SDM dan Konektivitas

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:00 WIB