Jayapura,Papuaterdepan.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua secara resmi mewisuda 209 sarjana dan pascasarjana pada Sidang Senat Terbuka Angkatan VII Tahun 2025 yang digelar di Gedung Kuliah Terpadu IAIN Fattahul Muluk, Kamis (25/9).
Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua, Abdul Hafid Jusuf, hadir mewakili Kakanwil, sementara Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Papua, H.M.B. Setiyo Wahyudi, mewakili Penjabat Gubernur.
Dalam sambutannya, H.M.B. Setiyo Wahyudi mengapresiasi IAIN Fattahul Muluk atas konsistensinya mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul bagi Tanah Papua.
“Pendidikan tinggi bukan hanya melahirkan gelar akademik, tetapi juga membekali generasi muda dengan kemampuan, etika, dan tanggung jawab sosial,” ujar Setiyo Wahyudi.
Ia menekankan agar para wisudawan mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Fokus Rektor pada Moderasi dan Digitalisasi
Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua, Marwan Sileuw, menegaskan pentingnya kesiapan lulusan menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar budaya dan kearifan lokal.
Marwan memaparkan, kampus menjalankan lima fokus utama, meliputi digitalisasi pembelajaran, peningkatan layanan pendidikan, penguatan nilai-nilai lokal, internalisasi Islam wasathiyah (moderat), serta investasi SDM berkelanjutan.
“Lulusan IAIN tidak hanya dituntut cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual, kreatif, dan berkarakter moderat,” jelas Marwan Sileuw.
Ia menambahkan, hal ini merupakan bekal penting untuk menjawab kebutuhan masyarakat Papua sekaligus menghadapi era kompetisi global.
Kemenag Harap Alumni Bawa Pesan Damai
Sementara itu, Kabag TU Kanwil Kemenag Papua, Abdul Hafid Jusuf, menyampaikan apresiasi atas peran strategis IAIN yang telah mencetak 209 lulusan berkualitas tahun ini.
Hafid berharap para alumni IAIN Fattahul Muluk mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
“Papua membutuhkan SDM yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga mampu membawa pesan damai, moderat, dan sejuk di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan pentingnya adaptasi lulusan terhadap perkembangan teknologi informasi dan tuntutan dunia kerja, serta menegaskan bahwa IAIN telah tampil sebagai mercusuar pengembangan intelektualitas di Tanah Papua.
“Kini saatnya para alumni mengisi ruang-ruang pembangunan bangsa,” pungkas Hafid.(Rilis)









