Jayapura, papuaterdepan.com — Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua menjalin sinergi dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua dalam penguatan program Kampung Zakat dan Satu Wakaf ID, Sinergi ini dibahas dalam audiensi yang digelar di ruang pertemuan BI Jayapura, Selasa (9/9/2025).
Pembimbing Zakat dan Wakaf (Zawa) Kanwil Kemenag Papua, Rita Wahyuningsih, mengatakan pertemuan tersebut membahas peluang kolaborasi dalam mendukung program prioritas Kemenag di bidang zakat dan wakaf, termasuk penguatan Kampung Zakat yang tersebar di berbagai daerah di Papua.
“Alhamdulillah, audiensi berjalan lancar. Kami memaparkan perkembangan Kampung Zakat yang telah berjalan di Papua dan Papua Raya. Tahun lalu ada tujuh Kampung Zakat, tahun ini bertambah tujuh lagi sehingga total menjadi 14,” ujar Rita.
Menurut Rita, Bank Indonesia menyambut baik program tersebut dan siap berkolaborasi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dukungan BI diharapkan dapat memperkuat tata kelola zakat dan wakaf agar berdampak langsung pada pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua.
Selain membahas Kampung Zakat, pertemuan juga menyoroti penguatan program Satu Wakaf ID — sebuah inovasi digitalisasi wakaf yang diinisiasi BI bersama Rumah Wakaf Indonesia (RWI). Program ini telah melahirkan sejumlah inisiatif, seperti wakaf melalui uang untuk 200 santri di Walesi, Kabupaten Jayawijaya, serta wakaf produktif bagi Pondok Pesantren Al-Munawaroh di Merauke.
Rita menjelaskan, Kanwil Kemenag Papua kini menambahkan dua inisiatif baru ke dalam ekosistem Satu Wakaf ID, yakni Wakaf Makam Muslim di Kabupaten Jayapura dan Wakaf Uang ASN Kemenag. Keduanya telah memasuki tahap uji coba dan siap diperluas ke tingkat kabupaten/kota.
“Dengan tambahan ini, kini terdapat empat peruntukan khusus dalam Satu Wakaf ID: dua dari BI dan RWI, serta dua dari Kemenag Papua. Kami ingin memastikan zakat dan wakaf menjadi instrumen nyata dalam meningkatkan kesejahteraan umat,” kata Rita.
Ia menegaskan, sinergi antara Kemenag dan BI diharapkan mampu memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Tanah Papua, sekaligus menghadirkan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
“Kami ingin zakat dan wakaf tidak berhenti di tataran seremonial, tetapi benar-benar memberi dampak sosial dan ekonomi bagi umat,” pungkasnya.(Rilis)









