Jayapura,Papuaterdepan.com– Provinsi Papua secara resmi melepas Kafilah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis Nasional (STQHN) ke-28 Tahun 2025 yang akan berkompetisi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Pelepasan yang digelar di Hotel Horison Kotaraja, Abepura, pada Rabu (8/10/2025), dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Papua, Abdul Hafid Jusuf, mewakili Kakanwil.
Sebanyak 32 orang kafilah diberangkatkan ke Kendari, terdiri dari 12 peserta lomba dan 20 orang pengurus, pelatih, serta pendamping dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Papua.
Ketua Kafilah Provinsi Papua Karsudi,, melaporkan bahwa para peserta telah menjalani pelatihan intensif selama tiga hari dengan menghadirkan pelatih tingkat nasional. Mereka akan berkompetisi pada dua cabang utama:
Tilawah Al-Qur’an (golongan anak-anak dan dewasa, putra-putri).
Hifdzil Al-Qur’an (1 juz, 5 juz, 10 juz, dan 20 juz, putra-putri).
Selain itu, kafilah Papua juga akan berpartisipasi dalam pawai ta’aruf kendaraan hias. “Kami optimis, kafilah Papua dapat memberikan hasil terbaik dan membawa nama baik daerah di tingkat nasional,” ujar Karsudi.
Bawa Nama Baik dan Jaga Akhlak
Ketua II LPTQ Provinsi Papua, Syamsuddin, menekankan bahwa keikutsertaan para peserta adalah amanah besar. “Kalian membawa nama Provinsi Papua, bukan lagi Jayapura, Keerom, atau kabupaten lain. Tunjukkan kebersamaan dan semangat persaudaraan,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar peserta menjaga akhlak, menampilkan kemampuan terbaik, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an.
“Setiap ayat yang dilantunkan adalah inspirasi untuk menjadi pribadi berakhlak mulia dan membawa manfaat bagi sesama,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BPBD Provinsi Papua, Barkah Wisnu Raditya, yang mewakili Penjabat Gubernur Papua, berharap kafilah dapat mengukir prestasi. Ia mengingatkan bahwa ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah pembinaan generasi muda untuk mencintai dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an.
“Kejujuran, etika, dan disiplin harus menjadi pegangan dalam setiap langkah. Semoga kafilah Papua dapat menorehkan prestasi terbaik dan mengharumkan nama daerah di tingkat nasional,” ungkap Barkah.
Simbol Harmoni Kebangsaan dari Papua
Dalam sambutannya, Kabag TU Kanwil Kemenag Papua, Abdul Hafid Jusuf, menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan semangat peserta. Ia menegaskan, keberangkatan kafilah STQH Papua ini merupakan simbol harapan dan pembuktian bahwa Islam di Tanah Papua adalah Islam yang ramah, penuh kasih, dan menjadi bagian dari harmoni kebangsaan yang indah.
“Anda membawa nama besar Provinsi Papua. Nama itu bukan sekadar identitas geografis, tetapi simbol perjuangan, ketulusan, dan keragaman yang indah. Bawalah nama Papua dengan kebanggaan dan tanggung jawab,” tuturnya.
Hafid mengingatkan agar peserta menjaga perilaku selama di Kendari, bertindak sebagai duta Papua. Ia menekankan bahwa nilai-nilai Al-Qur’an hendaknya tidak hanya dipelajari, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan sosial.
“Dalam era teknologi informasi, Al-Qur’an harus menjadi pedoman moral dan keteladanan. Inilah makna sejati menjadi insan yang Qurani,” pungkasnya.
Acara pelepasan turut dihadiri oleh pimpinan organisasi Islam, pejabat Kemenag kabupaten/kota se-Jayapura Raya, serta tokoh agama setempat.(Rilis)









