Papuaterdepan.com, Jayapura,– Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua menggelar acara Halal Bihalal 1446 H/2025 M dengan tema “Merajut Silaturahim, Wujudkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan”, berlangsung di halaman Kanwil Kemenag Provinsi Papua pada Rabu 23 april 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkokoh tali persaudaraan sekaligus mewujudkan kerukunan serta cinta kemanusiaan di Papua.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Papua, H.M.B. Setiyo Wahyudi berharap semangat kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa dapat menjadi pendorong bagi semua pihak untuk terus menebar kebaikan, saling memaafkan serta memperkuat rasa persaudaraan.
“Tema kegiatan kali ini bukan sekadar refleksi tradisi keagamaan semata tetapi juga sebagai wadah penting dalam memperkokoh ikatan sosial lintas agama, suku, budaya, dan wilayah di tanah Papua yang kaya akan keberagaman”, ujar Setiyo Wahyudi
Ia juga menekankan bahwa menjaga tali silaturahim merupakan jembatan utama dalam menyatukan perbedaan antar individu maupun institusi.
“Di tengah keragaman luar biasa di Papua, ini adalah panggilan moral sekaligus keharusan bersama untuk membangun harmoni”, katanya
Ia juga menyampaikan pentingnya koordinasi harmonis antara Pemerintah Provinsi Papua dengan berbagai instansi termasuk Kementerian Agama sebagai fondasi pelayanan publik yang adil dan merata.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Papua, Klemens Taran dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan selamat Idulfitri 1446 H beserta permohonan maaf lahir batin kepada seluruh pegawai dan hadirin.
“Ibadah selama bulan Ramadan hendaknya menjadi sumber kekuatan rohani yang mendorong semangat kerja tulus dan ikhlas”, ungkapnya.
Klemens menjelaskan bahwa tema kegiatan mencerminkan komitmen insan kementerian untuk menjadi jembatan kasih serta perdamaian bagi seluruh umat tanpa memandang perbedaan suku maupun agama.
“Silaturahim bukan sekadar ritual formalitas melainkan fondasi kokoh membangun kerja sama berdasarkan saling pengertian,” terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Kanwil Kemenag Provinsi Papua telah melaksanakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) tahun 2025 yang dibuka secara resmi oleh Plt. Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI guna menyatukan langkah demi mewujudkan daya saing umat guna kemaslahatan masa depan Papua sesuai dengan delapan program prioritas kementerian atau Asta Protas.
Dari hasil Rakerwil muncul sepuluh rekomendasi utama seperti peningkatan layanan digitalisasi hingga revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA), pendataan situs keagamaan sebagai upaya pelestarian budaya lokal serta percepatan Zona Integritas guna tata kelola bersih bebas korupsi.
Selain itu, demi menjaga kerukunan antarumat beragama tetap mendapat perhatian serius terutama terkait dinamika Pemilihan Suara Ulang (PSU).
Dalam hal ini Kemenag bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) telah menyampaikan imbauan pada 13 Agustus 2024, yang relevan hingga saat ini, pada masyarakat agar mensukseskan pemilu secara damai dengan menjunjung tinggi toleransi serta netralitas tempat ibadah demi terciptanya suasana demokratis harmonis demi persatuan daerah.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula peresmian tiga fasilitas baru yakni Studio Podcast “Klemens Taran” sebagai ruang informasi dan dialog keagamaan; Ruang Rapat “Amsal Yowei” untuk rapat daring dan luring; serta Kantin “Berkat Amal” sebuah fasilitas pendukung sekaligus wahana mempererat kebersamaan pegawai.
Ditempat yang sama , Ketua Panitia sekaligus Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Musa Narwawan, melaporkan tema ‘Merajut Silaturahim’ dipilih agar dapat mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), ukhuwah wathaniyah (persatuan kebangsaan), dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan baik internal maupun eksternal).
Ia juga mengatakan tujuan lain adalah meningkatkan toleransi antarumat beragama membangun sinergi positif antara pegawai kementerian dengan pemangku kepentingan demi terciptanya budaya kerja yang harmonis.
Sebagai puncak acara, tausiyah mengenai makna halal bihalal dalam konteks kerukunan umat beragama yang disampaikan oleh Faisal Saleh selaku akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk sekaligus Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua.**(Rilis)