Papuaterdepan.com,Jayapura – Ketua Dewan Eksekutif Wilayah Rampai Nusantara Provinsi Papua, Ruswanto Narwawan, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah kebijakan pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) melalui pemenuhan gizi siswa. “Program ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan ditransfer langsung ke daerah,” kata Ruswanto di Jayapura, Kamis 20 Februari 2025.
Menanggapi aksi protes siswa di beberapa wilayah Papua yang menolak Program MBG dan menuntut pendidikan gratis, Ruswanto menyatakan bahwa masyarakat perlu memahami manfaat program tersebut. “Dana Otonomi Khusus (Otsus) telah mengalokasikan 30 persen anggarannya untuk pendidikan gratis bagi anak-anak Orang Asli Papua (OAP), sehingga kebijakan sekolah gratis telah diterapkan sesuai ketentuan,” jelasnya
“Pendidikan gratis sudah diakomodasi dalam kebijakan Otsus. MBG hadir sebagai pelengkap guna memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup demi mendukung tumbuh kembang mereka,” ujar Ruswanto.
Ia juga menyoroti bahwa selain gizi, faktor lingkungan turut berpengaruh terhadap peningkatan IPM. Ruswanto mengkritik pihak-pihak yang ia nilai menghambat kemajuan Papua melalui provokasi yang menyesatkan. “Saya minta agar siswa tidak dijadikan korban kepentingan tertentu yang dapat menghambat pembangunan sumber daya manusia di Papua,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Jepang telah menerapkan kebijakan serupa sejak tahun 1889, yang terbukti meningkatkan IPM mereka. Oleh karena itu, “Saya mengajak masyarakat untuk mendukung Program MBG sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia Papua menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Diketahui, Ribuan pelajar di sejumlah daerah di Papua, menggelar demo damai sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan makan bergizi gratis, pada Senin, 17 Februari 2025.*