Kemenag Papua Jalin kerjasama dengan organisasi perempuan Aisyiyah

- Redaksi

Minggu, 29 Juni 2025 - 12:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

papuaterdepan.com, Jayapura, -Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua, Klemens Taran, menghadiri Resepsi Milad ke-108 Aisyiyah sekaligus Pembukaan Musyawarah Pimpinan Wilayah (MUSYPIMWIL) I Aisyiyah Papua yang digelar di Ballroom Hotel @HOM Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (14/06/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran perempuan, khususnya Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Islam tertua di Indonesia, dalam membangun ketahanan pangan dan mewujudkan keadilan sosial di Tanah Papua.

Mewakili Penjabat Gubernur Papua, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Papua, Setiyo Wahyudi, menyampaikan bahwa kedaulatan pangan nasional masih menjadi tantangan besar. Menurutnya, Papua memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional apabila pengembangan pertanian berbasis kearifan lokal terus didorong.

“Papua bisa menjadi lumbung pangan nasional, apalagi jika pengembangan pertanian lokal terus didorong,” ujarnya.

Setiyo menyambut baik peran Aisyiyah dalam penguatan ketahanan pangan berbasis desa. Ia menyebut keterlibatan perempuan menjadi kunci keberhasilan program-program strategis pemerintah, termasuk program makan bergizi gratis.

“Program ini tidak akan berhasil jika ketahanan pangannya lemah. Dan ketahanan pangan tidak akan terwujud tanpa peran ibu-ibu yang mengolah bahan lokal menjadi makanan bergizi,” tambahnya.

Kepala Kanwil Kemenag Papua, Klemens Taran, menyampaikan pentingnya sinergi antara Kementerian Agama dan organisasi keagamaan dalam penguatan kualitas kehidupan umat beragama di Papua. Hal ini disampaikannya saat wawancara di ruang kerjanya, Senin (16/06/2025).

Baca Juga :  Gubernur Fakhiri: Pembangunan Papua Harus Dimulai dari Manusia dan Semangat Pemuda

“Kerja sama ini dilandasi oleh kesamaan visi dan program, khususnya dalam penguatan pemahaman keagamaan masyarakat, penguatan dakwah komunitas, serta pendampingan keluarga sakinah,” ungkapnya.

Kakanwil menambahkan bahwa penguatan keluarga merupakan fokus penting lintas agama.

“Kalau di Islam dikenal istilah keluarga sakinah, di agama lain ada keluarga bahagia dan sejahtera. Konsepnya serupa: keluarga sebagai basis moral dan sosial,” tuturnya.

Kakanwil berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti di tingkat provinsi, tetapi ditindaklanjuti hingga ke kabupaten/kota.
“Aisyiyah bisa menjadi mitra strategis Kemenag dalam meningkatkan kualitas hidup umat beragama di Papua,” tegasnya.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua, Subhan Hafid Massa, dalam sambutannya menyebut ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa. Ia menekankan pentingnya distribusi pangan yang merata hingga pelosok.

“Ketahanan pangan sejati adalah ketika semua rakyat, termasuk yang tinggal di hutan utara dan selatan Papua, bisa menikmatinya,” ujarnya.

Ia juga mengajak Aisyiyah untuk merancang strategi ketahanan pangan yang menjunjung nilai kemanusiaan, kesederhanaan, dan solidaritas.

Sementara itu, Ketua PW Aisyiyah Papua, Atira Maddu, mengajak seluruh kader Aisyiyah untuk memperkuat peran strategis perempuan dalam bidang pangan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Ia memaparkan konsep Desa Qur’ani Tayyibah, yakni desa yang tumbuh dengan nilai Islam dalam aspek spiritual, sosial, dan lingkungan.

Baca Juga :  Kemenag Papua Gelar Penguatan Dai, Tangkal Paham Intoleran Lewat Dakwah Sejuk

“Atas dasar keluarga harmonis dan religius, lahirlah desa Qur’ani yang kuat. Dari desa yang kuat, terbangun negara yang berdaulat dan tahan terhadap berbagai krisis,” ungkapnya.

Atira menyampaikan bahwa Aisyiyah Papua telah mengembangkan Gerakan Lumbung Hidup Aisyiyah (GLHA), yang mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk ketahanan pangan keluarga.

Mengangkat tema MUSYPIMWIL “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan, Mewujudkan Papua Berkeadilan”, Atira menegaskan pentingnya Aisyiyah bersikap aktif, adaptif, inovatif, dan progresif. Ia menyebut lima langkah strategis ke depan: regenerasi kader, transformasi digital, kemitraan strategis, manajemen berbasis data, dan kemandirian pendanaan.

“Mari jadikan MUSYPIMWIL ini sebagai momentum kebangkitan perempuan Papua yang berkemajuan dan berdaya saing,” pungkasnya.**(Rilis)

Berita Terkait

BMP Papua gelar diskusi 4 Pilar Kebangsaan perkuat semangat nasionalisme pemuda
Kampung Skouw Mabo Gelar Sosialisasi Kebangsaan, Warga Antusias Terima Bantuan Presiden
Ondoafi Skouw Sae Ajak Warga Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Wawasan Kebangsaan
Pendeta MPA Mauri Serukan Persaudaraan dan Tolak Aksi yang Ganggu Kamtibmas
Perkuat Persatuan, Kepala Suku Sibi Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Kayo Pulau
BMP dan Masyarakat Adat Nafri Galang Persatuan Lewat Sosialisasi Kebangsaan
Tekan Hoaks dan Perpecahan, Keondoafian Kayo Batu Ajak Warga Jayapura Perkuat Persatuan
KNPB Ingatkan TPNPB Jaga Disiplin dan Tidak Tentukan Arah Politik

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 16:18 WIB

BMP Papua gelar diskusi 4 Pilar Kebangsaan perkuat semangat nasionalisme pemuda

Jumat, 7 November 2025 - 15:57 WIB

Kampung Skouw Mabo Gelar Sosialisasi Kebangsaan, Warga Antusias Terima Bantuan Presiden

Jumat, 7 November 2025 - 15:11 WIB

Ondoafi Skouw Sae Ajak Warga Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Jumat, 7 November 2025 - 13:40 WIB

Pendeta MPA Mauri Serukan Persaudaraan dan Tolak Aksi yang Ganggu Kamtibmas

Rabu, 5 November 2025 - 10:45 WIB

BMP dan Masyarakat Adat Nafri Galang Persatuan Lewat Sosialisasi Kebangsaan

Berita Terbaru

Jangan Copy Ya