SARMI, Papuaterdepan.com – Kabupaten Sarmi, Papua, dinilai berhasil mempertahankan harmoni kehidupan antarumat beragama. Kerukunan ini ditegaskan kembali dalam kegiatan Pembinaan Penyuluh Agama Kristen dan Moderasi Beragama yang dibuka langsung oleh Bupati Sarmi, Dominggus Catue, di Aula Rivior Hotel, Jumat (12/9/2025).
Dalam acara yang turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua, Klemens Taran, Bupati Dominggus menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kemenag dan seluruh tokoh agama.
“Puji Tuhan, Sarmi masih damai-damai saja, masih rukun-rukun saja. Terima kasih kepada Kemenag dan seluruh tokoh agama, termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), yang terus menjaga persaudaraan ini,” ungkap Dominggus.
Teladan Gotong Royong Lintas Iman
Dominggus mencontohkan, praktik kolaborasi dan gotong royong lintas iman telah menjadi budaya di Sarmi. Di Distrik Mawes Mukri, misalnya, pembangunan rumah ibadah dilakukan bersama-sama oleh jemaat Kristen dan Muslim.
“Di sana, jemaat Kristen dan Muslim bersama-sama bekerja. Inilah wajah kerukunan yang harus kita rawat,” tegasnya.
Ia mengingatkan, Kabupaten Sarmi pernah meraih penghargaan sebagai daerah rukun, damai, dan toleran pada tahun 2023. Prestasi ini sejalan dengan visi daerah Sapta Cita Sarmi, khususnya pada poin kelima, yaitu memperkokoh toleransi antarumat beragama.
Kakanwil Kemenag: Bersaudara dalam Kemanusiaan
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Papua, Klemens Taran, menyebut pembinaan 43 penyuluh agama Kristen ini sangat strategis untuk memperkuat solidaritas dan toleransi.
“Kita tidak bisa bersaudara dalam iman, tapi dalam kemanusiaan kita wajib bersaudara. Inilah dasar kita untuk menata kehidupan bersama di Sarmi,” ucap Klemens Taran.
Kemens menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2023, yang bertujuan memperkuat Moderasi Beragama di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kemenag juga menyerahkan bantuan pembangunan rumah ibadah bagi empat gereja di Kabupaten Sarmi, dengan nilai masing-masing Rp 20 juta.
Plt. Kepala Kantor Kemenag Sarmi, Tony Deny Sahertian, berharap Kanwil Kemenag Papua terus memberikan perhatian dan memberdayakan penyuluh agama di Sarmi, terutama penyuluh agama tahap II dan paruh waktu yang mayoritas merupakan orang asli Papua.
“Kami berharap ada kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada mereka, sehingga peran penyuluh di Sarmi semakin kuat dalam mendampingi umat,” kata Tony.(Rilis)









