42 santri dari 5 Pesantren Papua Mengikuti Test CBT

- Redaksi

Kamis, 19 Juni 2025 - 20:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papuaterdepan.com, Jayapura,- Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Islam (Pendis) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua mengikuti pembukaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional (khususnya Asia Tenggara) Tahun 2025. Kegiatan ini digelar secara hybrid melalui Zoom Meeting dan luring di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

CBT MQK Nasional dan Internasional Tahun 2025 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Amien Suyitno, pada Selasa, (17/06/2025).

Dalam sambutannya, Amien menegaskan bahwa MQK tahun ini menjadi momen bersejarah dengan dua terobosan besar, yakni digitalisasi sistem seleksi dan perluasan cakupan peserta ke tingkat Asia Tenggara.

“MQK tahun ini berbeda dari sebelumnya. Pertama, seleksi dilaksanakan secara digital. Kedua, ajang ini kini menjangkau kawasan regional, sehingga menjadi MQK internasional,” ujarnya.

Digitalisasi MQK, lanjutnya, sejalan dengan arahan Menteri Agama RI tentang tata kelola pendidikan berbasis teknologi. Ia menilai bahwa pesantren telah membuktikan kemampuannya dalam beradaptasi dengan era transformasi digital.

“Pesantren yang selama ini dikenal dengan tradisi keilmuannya, ternyata juga mampu bertransformasi secara digital,” jelasnya.

Amien juga mengapresiasi tema MQK 2025, “Dari Pesantren untuk Dunia: Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian”, yang dinilainya relevan dengan tantangan global. Ia bahkan mengusulkan agar hifzhul bi’ah (perlindungan lingkungan) menjadi bagian dari maqashid syariah baru yang penting dikaji dalam wacana pesantren.

“Persoalan lingkungan seperti sampah, banjir, kebakaran hutan, dan perubahan iklim bukan lagi masalah sepele. Semua itu berkaitan erat dengan dimensi keagamaan dan tanggung jawab religius,” ujarnya.

Baca Juga :  Kemenag Papua Dorong Inovasi Pelayanan Publik Lewat Sistem Pengaduan SPAN Lapor

Terkait pentingnya menebar perdamaian, ia menyinggung dinamika global yang terjadi, termasuk konflik di Timur Tengah.

“Pesantren harus menjadi benteng yang terus menyuarakan ishlah dan ukhuwah, agar perdamaian menjadi fondasi kehidupan umat manusia,” tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI, Basnang Said, dalam laporannya menyampaikan bahwa MQK 2025 merupakan penyelenggaraan ke-8 sejak pertama kali digelar pada 2004, dan kali ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di wilayah timur Indonesia.

“Tahun ini menjadi momentum penting dalam perluasan akses dan pemerataan pelaksanaan MQK di seluruh wilayah nusantara,” ujarnya.

Basnang menuturkan bahwa sekitar 9.000 peserta dari lebih dari 1.300 pondok pesantren mengikuti seleksi awal berbasis Computer-Based Test (CBT). Sistem ini tidak hanya menjadi bentuk efisiensi anggaran, tapi juga langkah nyata dalam transformasi digital dunia pesantren.

“CBT membuktikan bahwa pesantren tidak gagap teknologi. Justru sangat adaptif terhadap perkembangan zaman,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa MQK bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan sarana menjaga otoritas keilmuan Islam tradisional yang bersumber dari kitab kuning.

“Musabaqah ini merupakan bentuk reproduksi simbolik atas sanad keilmuan pesantren yang khas, rasional, inklusif, dan penuh adab,” katanya.

Rangkaian MQK 2025 juga akan dilengkapi dengan agenda Expo Pesantren, Halaqah Ulama Nasional, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, dan puncaknya menjadi bagian dari peringatan Hari Santri 2025, termasuk penyerahan Pesantren Award oleh Menteri Agama.

Sementara itu, Kabid Pendis Kanwil Kemenag Provinsi Papua, Hamzah, menyampaikan bahwa hari ini di Papua ada 42 santri dari lima pondok pesantren untuk mengikuti seleksi tahap awal berbasis CBT.

Baca Juga :  Kemenag Papua dan Bank Indonesia Perkuat Sinergi Program Kampung Zakat dan Satu Wakaf ID

“Seleksi ini bukan hanya ajang membaca kitab kuning, tapi bagian dari kaderisasi ulama dan calon pemimpin umat masa depan,” ungkapnya.

Hamzah menyebutkan bahwa santri peserta berasal dari Pondok Pesantren Al-Kautsar YPKP Sentani, Darussalam Jayapura, DDI AD Jayapura, Yaabunayya Jayapura, dan An-Najah Yamra Merauke, dengan rincian 19 putra dan 23 putri.

Hamzah juga mengapresiasi peran aktif pimpinan pondok pesantren serta Tim Kerja Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Papua yang telah memfasilitasi keikutsertaan santri dalam MQK 2025.

“Pelaksanaan CBT ini membuka akses lebih luas, termasuk bagi santri dari wilayah 3T seperti Papua. Harapannya, mereka juga dapat melangkah ke panggung nasional dan membawa harum nama Papua,” harapnya.

Terkait pembiayaan, Hamzah mengakui masih ada tantangan dalam mendukung keberangkatan santri ke tahap nasional. Ia berharap ada dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk memfasilitasi peserta yang lolos seleksi.

“Semoga hati para pemangku kepentingan tergerak untuk membantu perjuangan santri Papua dalam ajang nasional ini,” pungkasnya.**(Rilis)

Berita Terkait

BMP Papua gelar diskusi 4 Pilar Kebangsaan perkuat semangat nasionalisme pemuda
Kampung Skouw Mabo Gelar Sosialisasi Kebangsaan, Warga Antusias Terima Bantuan Presiden
Ondoafi Skouw Sae Ajak Warga Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Wawasan Kebangsaan
Pendeta MPA Mauri Serukan Persaudaraan dan Tolak Aksi yang Ganggu Kamtibmas
Perkuat Persatuan, Kepala Suku Sibi Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Kayo Pulau
BMP dan Masyarakat Adat Nafri Galang Persatuan Lewat Sosialisasi Kebangsaan
Tekan Hoaks dan Perpecahan, Keondoafian Kayo Batu Ajak Warga Jayapura Perkuat Persatuan
KNPB Ingatkan TPNPB Jaga Disiplin dan Tidak Tentukan Arah Politik

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 16:18 WIB

BMP Papua gelar diskusi 4 Pilar Kebangsaan perkuat semangat nasionalisme pemuda

Jumat, 7 November 2025 - 15:57 WIB

Kampung Skouw Mabo Gelar Sosialisasi Kebangsaan, Warga Antusias Terima Bantuan Presiden

Jumat, 7 November 2025 - 15:11 WIB

Ondoafi Skouw Sae Ajak Warga Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Jumat, 7 November 2025 - 13:40 WIB

Pendeta MPA Mauri Serukan Persaudaraan dan Tolak Aksi yang Ganggu Kamtibmas

Rabu, 5 November 2025 - 10:45 WIB

BMP dan Masyarakat Adat Nafri Galang Persatuan Lewat Sosialisasi Kebangsaan

Berita Terbaru

Jangan Copy Ya