Krida Duta Bahasa: Peluncuran 39 Buku Cerita Anak untuk Lestarikan Bahasa Ibu di Papua

- Redaksi

Kamis, 12 Desember 2024 - 15:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papuaterdepancom, Jayapura – Menjawab keterbatasan ketersediaan buku cerita anak dalam versi bahasa ibu dan bahasa Indonesia, Balai Bahasa Papua meluncurkan 39 buku karya 20 penulis cerita anak. Peluncuran ini berlangsung di Hotel Grand Abe, Jayapura, Papua. pada Rabu (11/12/2024).

Acara yang melibatkan seratus siswa dari sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di Kabupaten dan Kota Jayapura ini dibuka oleh Makmur Tajuddin, Kepala Bidang Arsip dan Perpustakaan, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Papua.

Ketua panitia pelaksana kegiatan, Jemmi Musa Ayomi, menyebutkan bahwa acara ini melibatkan aktivis sekolah dan kampus yang telah mengikuti program Krida Duta Bahasa untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam penggunaan bahasa negara dan bahasa daerah.

“Selebrasi Krida Duta Bahasa di Papua tidak hanya sebatas pemberian penghargaan. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong generasi muda Papua mempertahankan, melestarikan, dan memuliakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah melalui berbagai kegiatan kreatif,” ujar Ayomi.

Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Balai Bahasa Papua untuk memberikan ruang kepada anak muda berkreasi, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. “Semua penulis dan peserta selebrasi adalah juara. Kami sangat mengapresiasi karya-karya mereka,” tambahnya.

Baca Juga :  Komite Fatwa imbau warga tidak perlu ragu terhadap sistem jaminan produk halal

Kasubag Balai Bahasa Provinsi Papua, Yohanes Sanjoko, M.A, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat literasi kebahasaan dan kesastraan di Papua.

“Setiap tahun, Balai Bahasa, bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menyelenggarakan pemilihan Duta Bahasa. Salah satu tugas mereka adalah menulis cerita anak,” ujar Yohanes.

Ia juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini sejalan dengan program internasionalisasi Bahasa Indonesia. “Kita patut berbangga bahwa Bahasa Indonesia kini diakui sebagai bahasa resmi ke-10 oleh Konferensi Umum UNESCO, bersama enam bahasa resmi PBB dan beberapa bahasa lainnya seperti Hindi, Italia, dan Portugis,” jelasnya.

Yohanes menambahkan bahwa salah satu tugas utama Balai Bahasa adalah melindungi bahasa dan sastra daerah.

“Keterlibatan siswa dan mahasiswa dalam peluncuran buku ini merupakan bagian dari upaya memperkuat literasi kebahasaan,” ujarnya.

Salah satu penulis yang terlibat adalah Agustina Cornelia Doo, perempuan Papua asal Kabupaten Deiyai. Ia menulis tiga buku cerita anak yang masing-masing dikemas dalam Bahasa Ibu Tobati dan Bahasa Mee. Di antaranya Noukai Rosa Yaa Eto Bugi (Kebun Tebu Milik Mama Risa) – Bahasa Mee, Monj-Monj Ntric USS (Hutan Perempuan, Hutan Istimewa), dan Roh Muninc Tradic (Mengenal Tarian Tobati).

Baca Juga :  Kejuaraan Tinju MDF Trengginas 90 Antarsasana se Papua Raya gerakan pemuda meraih prestasi

“Dalam program menulis cerita anak yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Papua ini, ada 20 penulis yang terlibat. Namun, hanya 14 yang hadir pada peluncuran karena beberapa lainnya berhalangan,” jelas Agustina.

Lulusan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Cenderawasih ini mendedikasikan karyanya untuk anak-anak Papua, khususnya di Meeuwo dan Enggros.

“Saya bersyukur dapat ikut terlibat dalam kegiatan ini. Semoga buku-buku saya bermanfaat untuk anak-anak,” ujarnya.

Berita Terkait

Menag Nasaruddin bertemu Menhaj Saudi bahas Peningkatan Layanan Jemaah
Kemenag Kota Jayapura gelar Perayaan Natal dan Tahun Baru
Tiga Pilar utama majukan Universitas Muhammadiyah Papua
Kementerian Agama akselerasi program Pendidikan Profesi untuk tingkat kulitas Guru
LBH Kaki Abu Minta MRP Tinjau Ulang Keputusan Kuota OAP, Siap Tempuh Jalur Hukum
Kemenag Kota Jayapura kini punya gedung Layanan Haji Dan Umrah
Biaya Haji 2025 Turun, Kemenag Dapat 221.000 kuota Jemaah Haji
Menag Nasaruddin: Biaya Haji 2025 Turun Jemaah hanya bayar Rp 55,43 Juta

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 15:07 WIB

Menag Nasaruddin bertemu Menhaj Saudi bahas Peningkatan Layanan Jemaah

Rabu, 15 Januari 2025 - 14:59 WIB

Kemenag Kota Jayapura gelar Perayaan Natal dan Tahun Baru

Minggu, 12 Januari 2025 - 13:02 WIB

Tiga Pilar utama majukan Universitas Muhammadiyah Papua

Minggu, 12 Januari 2025 - 12:40 WIB

Kementerian Agama akselerasi program Pendidikan Profesi untuk tingkat kulitas Guru

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:38 WIB

LBH Kaki Abu Minta MRP Tinjau Ulang Keputusan Kuota OAP, Siap Tempuh Jalur Hukum

Berita Terbaru

Nasional

Kemenag Kota Jayapura gelar Perayaan Natal dan Tahun Baru

Rabu, 15 Jan 2025 - 14:59 WIB

Nasional

Tiga Pilar utama majukan Universitas Muhammadiyah Papua

Minggu, 12 Jan 2025 - 13:02 WIB