Menag sebut potensi Zakat dan Wakaf sangat besar

- Redaksi

Sabtu, 28 September 2024 - 06:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papuaterdepan.com,Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu Kepala Otoritas Umum Urusan Islam, Wakaf, dan Zakat Uni Emirat Arab (UEA), Omar Habtoor Al Darei dalam kunjungannya ke Dubai. Pertemuan dua tokoh ini membahas berbagai hal, utamanya terkait pengembangan potensi zakat dan wakaf.

Potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun. Namun, zakat yang terhimpun baru sekitar Rp33 triliun. Potensi wakaf di Indonesia juga sangat besar. Badan Wakaf Indonesia mencatat potensi aset wakaf di Indonesia mencapai Rp2.000 triliun. Sementara potensi wakaf uang mencapai Rp180 triliun.

“Besarnya potensi zakat dan wakaf di Indonesia menjadi _concern_ kami untuk melakukan pengembangan bagi peningkatan kesejahteraan umat. Hal ini didiskusikan bersama Otoritas Urusan Islam, Wakaf, dan Zakat UEA,” sebut Menag Yaqut di Abu Dhabi, Kamis (26/9/2024).

Ikut mendampingi juga, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin, Staf Khusus Menteri Agama bidang Hukum dan HAM Abdul Qodir, dan Juru Bicara Kemenag Sunanto.

Menag menjelaskan, UEA sudah banyak melakukan terobosan pengembangan zakat dan wakaf. Sejumlah program bahkan dikerjasamakan dengan Kementerian Agama, misalnya pengiriman imam masjid, daurah pendakwah, dan pembangunan masjid.

Sejak 2019, Indonesia telah mengirim 140 imam masjid ke UEA. Program ini tidak hanya mempererat hubungan kedua negara, tetapi juga merupakan kontribusi signifikan Indonesia dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran.

“Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan penceramah di UEA, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para imam untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan banyak ulama di UEA,” ujar Gus Men, sapaan akrab Menag.

Baca Juga :  Debat Terakhir, Paslon MARI-YO Punya Cara Jitu bangun Papua Meski Anggaran Makin Turun

Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga mengirim dai untuk mengikuti daurah keagamaan di UEA. Hingga kini sudah ada dua angkatan dengan 40 peserta sepanjang 2024.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para penceramah di kedua negara agar dapat menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang lebih efektif dan relevan secara kontekstual bagi masyarakat,” terang Menag.

Juru Bicara Kemenag Sunanto menambahkan, Indonesia dan UEA juga bersinergi dalam program masjid MBZ Solo. Dibangun sejak 2022, masjid ini sudah aktif sejak 2023. “Ke depan, kita mungkin akan mengembangkan platform digital untuk networking masjid. Becermin dari UEA, jejaring masjid ini bermanfaat untuk mengembangkan program masjid yang berdampak langsung pada masyarakat sekitar,” sebut Cak Nanto, sapaannya.

“Jadi di Dubai, Menag mendiskusikan rencana kerja sama dua negara, Indonesia dan UEA, dalam pengembangan wakaf dan zakat untuk kesejahtaeraan umat,” sambung Cak Nanto.

Cak Nanto menjelaskan, Menag juga membahas program untuk masjid sebagai pusat syiar Islam yang penuh rahmah. Hubungan bilateral antarnegara, kata dia, khususnya antara Indonesia dan UEA, memegang peranan penting dalam menciptakan dunia yang lebih damai, sejahtera, dan saling menghormati. Dalam konteks kerja sama keagamaan, hubungan ini dapat menjadi jembatan untuk mempererat Ukhuwah Islamiyah dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan.

Baca Juga :  Ethiopia Kagumi Keberhasilan Program Moderasi Beragama di Indonesia

Untuk itu, lanjut Cak Nanto, Indonesia dan UEA terus berupaya bersama dan bekerja sama secara intensif untuk memperkuat moderasi beragama. Kedua negara berkomitmen untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan hidup berdampingan secara damai.

“Kerja sama di bidang moderasi beragama menjadi hal yang penting mengingat tantangan global yang semakin kompleks. Melalui kerja sama ini, kita berharap dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan toleran,” pesannya.

Disinggung terkait ketidakhadiran Gus Men pada Raker dengan Komisi VIII DPR, Cak Nanto menjelaskan bahwa Menteri Agama masih menjalankan tugas negara. Meski demikian, Menag beritikhad baik dengan mengirim surat resmi ke DPR, menawarkan agar bisa mengikuti proses raker secara online. Kemajuan teknologi memungkinkan rapat bisa dilakukan secara hybrid, daring, dan luring.

“Karena kondisi sedang menjalankan tugas negara, Gus Men menawarkan untuk mengikuti rapat secara daring. Ini memungkinkan dalam era kemajuan teknologi saat ini,” tandasnya.**(Rilia Humas Kemenag)

Berita Terkait

Kemenag Kota Jayapura gelar Perayaan Natal dan Tahun Baru
Tiga Pilar utama majukan Universitas Muhammadiyah Papua
Kementerian Agama akselerasi program Pendidikan Profesi untuk tingkat kulitas Guru
LBH Kaki Abu Minta MRP Tinjau Ulang Keputusan Kuota OAP, Siap Tempuh Jalur Hukum
Kemenag Kota Jayapura kini punya gedung Layanan Haji Dan Umrah
Biaya Haji 2025 Turun, Kemenag Dapat 221.000 kuota Jemaah Haji
Menag Nasaruddin: Biaya Haji 2025 Turun Jemaah hanya bayar Rp 55,43 Juta
Solidaritas Peduli Demokrasi Tuntut MK Tolak Gugatan paslon Bupati Jayawijaya Jhon-Marthin

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 14:59 WIB

Kemenag Kota Jayapura gelar Perayaan Natal dan Tahun Baru

Minggu, 12 Januari 2025 - 13:02 WIB

Tiga Pilar utama majukan Universitas Muhammadiyah Papua

Minggu, 12 Januari 2025 - 12:40 WIB

Kementerian Agama akselerasi program Pendidikan Profesi untuk tingkat kulitas Guru

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:38 WIB

LBH Kaki Abu Minta MRP Tinjau Ulang Keputusan Kuota OAP, Siap Tempuh Jalur Hukum

Rabu, 8 Januari 2025 - 06:01 WIB

Biaya Haji 2025 Turun, Kemenag Dapat 221.000 kuota Jemaah Haji

Berita Terbaru

Nasional

Kemenag Kota Jayapura gelar Perayaan Natal dan Tahun Baru

Rabu, 15 Jan 2025 - 14:59 WIB

Nasional

Tiga Pilar utama majukan Universitas Muhammadiyah Papua

Minggu, 12 Jan 2025 - 13:02 WIB