papuaterdepan.com, Supiori, — Guna memperkuat mempererat kerukunan antarumat beragama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Klemens Taran, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Supiori, pada Rabu, 17 Juli 2025.
Dalam Kunjungan ink menghadiri Kegiatan Dialog Lintas Agama untuk mempererat kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Supiori.
Di sela kegiatan, Kakanwil juga menyempatkan audiensi dengan ASN di Kantor Kemenag Supiori.
Kakanwil Klemens memberi arahan penting bagi PPPK yang lulus pada gelombang kedua untuk serius dalam pemberkasan.
Ia juga meminta proses ini benar-benar dikawal, khususnya oleh Kasubbag TU, agar pegawai yang kembali ke Supiori dapat dipastikan prosesnya berjalan lancar.
“Jadi bagi yang ditempatkan keluar Supiori, kalau mau lanjut, ikut pemberkasan. Kalau tidak, silakan mengundurkan diri,” ujarnya.
Klemens Taran menjelaskan bahwa pegawai yang ditempatkan di luar Supiori adalah peserta yang tidak lolos perankingan. Namun agar kuota tidak hilang, dilakukan optimalisasi sehingga tetap diangkat di daerah lain yang punya formasi kosong.
“Karena itu pilihannya hanya dua: kalau mau lanjut, ikut pemberkasan. Kalau tidak, lebih baik segera membuat surat pengunduran diri sebelum NIP keluar,” tegasnya.
Ia kembali mengingatkan jika NIP sudah keluar lalu mengundurkan diri, akan terkena blacklist selama dua kali penerimaan, bukan dua tahun.
“Misalnya, kalau tahun ini tidak ada penerimaan lalu ada di 2026, itu satu kali. Kalau berikutnya baru ada di 2029, itu dua kali. Akibatnya umur bertambah dan kesempatan CASN pun tertutup,” jelasnya.
Kakanwil juga mengingatkan pentingnya disiplin dan integritas, terutama bagi PPPK yang statusnya bergantung pada evaluasi kinerja.
“Bisa saja bertahan satu tahun, lebih, atau bahkan lebih singkat. Karena itu penting ada catatan kinerja harian, mingguan, bulanan, triwulan, hingga tahunan,” jelasnya.
Ia meminta pegawai rajin mencatat pekerjaan agar tidak kesulitan saat menyusun SKP.
“Saran saya, jalani dulu prosesnya. Siapa tahu ada perubahan kebijakan, meskipun kita tidak tahu kapan,” tuturnya.
Selain itu, ia meminta Kepala Kantor memastikan setiap pegawai punya uraian tugas yang jelas.
“Kalau perlu, tulis, laminating, dan taruh di meja. Ini penting saat ada audit atau inspektorat datang,” tambahnya.
Untuk penyuluh agama, Kakanwil menekankan agar aktif turun ke lapangan Jangan hanya duduk di kantor. Pagi absen, lalu pergi ke rumah sakit, lapas, sekolah, KPU, bahkan sekretariat partai politik untuk memberi penyuluhan dan doa
Menjelang PSU pada 6 Agustus, Kakanwil mengingatkan ASN Kementerian Agama untuk tetap netral.
“Kalau diminta memimpin doa untuk kandidat, boleh saja. Tapi dokumentasikan, supaya kalau ada pertanyaan, kita bisa jelaskan hanya memimpin doa, bukan kampanye,” ujarnya.
Kepada CPNS, ia menegaskan pentingnya LATSAR. “Tanpa LATSAR, dua tahun berturut-turut tidak ikut, langsung diberhentikan. Jadi ini wajib,” katanya. Ia juga berbagi pengalaman dulu ikut prajabatan yang jauh lebih berat, dan meminta peserta LATSAR sekarang tetap disiplin dan bersyukur.
Ia juga mengingatkan ASN untuk menjauhi judi online dan pinjaman online karena merusak reputasi dan jejak digital sulit dihapus. “Sekali terlibat, susah dihapus dan bisa menghambat karier,” tegasnya. Ia meminta pimpinan menegur pegawai yang terlibat, dan jika tidak berubah, perlu tindakan tegas.
Di akhir arahannya, Kakanwil menyampaikan dokumen studi kelayakan pembentukan tiga Kanwil baru di Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan sudah diserahkan ke Menteri Agama. Jika disetujui, akan ada relokasi dan peluang promosi, termasuk bagi golongan 3C atau 3D. “Saya berharap Supiori juga bisa menyuplai SDM ke sana,” ucapnya.
Ia juga mengapresiasi suasana kekeluargaan di Kantor Kemenag Supiori. “Saya senang mendengar suasana kantor yang penuh kebersamaan. Ini harus dijaga agar pelayanan juga semakin baik,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Supiori, Lot. B.H. Rumbino, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kakanwil sekaligus bertambahnya pegawai. “Kami mengucapkan terima kasih karena sudah memenuhi undangan kami, sekaligus bisa bersapa dengan teman-teman di kantor ini. Kesempatan ini kami yakin karena Tuhan yang atur,” ungkapnya.
Ia menjelaskan dulu hanya ada 13 pegawai, namun berkat tambahan PPPK tahap pertama dan kedua serta CPNS kini jumlahnya menjadi 30 orang. “Kadang kami berpikir muka-muka itu saja yang selalu kami lihat. Tapi puji Tuhan, sekarang kantor ini semakin hidup. Kami punya komitmen membangun Supiori, khususnya di bidang keagamaan,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersamaan.
“Selama ini, siapa yang sakit semua ikut sakit, siapa yang senang semua senang. Kebersamaan inilah yang selalu kami jaga supaya suasana kerja tetap harmonis,” katanya
Ia berharap, dengan pegawai yang bertambah, pelayanan juga semakin maksimal.**(Rilis)









