Papuaterdepan.com, Jayapura – Aktivis mahasiswa Papua, Kamus Bayage, mengecam pernyataan dua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih (Uncen) yang secara terbuka menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah pusat di Papua. Menurut Bayage, persoalan di Papua sangat kompleks dan hingga kini belum dapat diselesaikan secara tuntas oleh pemerintah pusat.
“Pernyataan sikap kemarin itu hanya individu yang melegitimasi kebijakan yang justru belum menyelesaikan persoalan mendasar di Papua. Kita harus melihat realitas di lapangan, bukan hanya mendukung tanpa kritik,” ujar Bayage saat temui di Abepura, Kamis, 20 Februari.
Menurut dia, banyak masalah yang kerap terjadi di Papua, seperti ketimpangan ekonomi, pelanggaran hak asasi manusia, dan keterbatasan akses pendidikan serta kesehatan, masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat di Papua. “Kita perlu kebijakan yang benar-benar berpihak kepada rakyat Papua, bukan hanya program yang dikelaim membantu tetapi tidak menyentuh akar masalah,” tegasnya.
Bahkan, saat ini kebijakan dari pemerintah pusat itu tidak pro terhadap masyarakat. Apalagi ketika pejabat Mendikti Saintek mengatakan pada tahun 2025 tidak dianggarkan tunjangan kinerja untuk dosen “Persoalan ini juga harus dilihat oleh mahasiswa tersebut jangan mengatasnamakan kampus. Kami minta mereka segera klarifikasi di media secara resmi dengan mengatasnamakan individu. Pada umumnya mahasiswa Uncen itu kan mendukung kebijakan pemerintah yang memang benar pro terhadap rakyat kalau menyengsarakan kami tetap tolak,” kata dia.
Ia juga mengajak seluruh mahasiswa Papua untuk lebih aktif mengkritisi kebijakan pemerintah dan memastikan bahwa setiap program yang dijalankan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat Papua. “Kita tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus menjadi bagian dari solusi untuk Papua yang lebih baik,” pungkasnya.
Sebelumnya, beredar berita dua mahasiswa Uncen mendukung program pemerintah pusat di salah satu media massa.*