Papuaterdepan.com, Jayapura – Universitas Yapis Papua menggelar program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema gerakan literasi di Distrik Yapen Barat, Kepulauan Yapen, Papua. Kegiatan yang berlangsung pada 13-20 Februari 2025 ini menyasar empat sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) dengan membagikan 2.500 buku layak baca. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan minat baca siswa di wilayah tersebut.
Ketua Tim Rombongan PKM, Entar Sutisman, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kami ingin menyediakan buku bacaan berkualitas, meningkatkan minat baca siswa, dan mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung pendidikan di daerah 3T,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 Februari 2025.
Distrik Yapen Barat dipilih sebagai lokasi kegiatan karena minimnya akses terhadap sumber belajar dan rendahnya tingkat literasi di wilayah tersebut. “Daerah 3T seperti Yapen Barat sering kali tidak menjadi prioritas dalam program pendidikan nasional. Padahal, literasi adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Sutisman.
Selain itu, program ini juga bertujuan membangun budaya literasi yang berkelanjutan. “Kami berharap buku-buku ini dapat membuka wawasan dan meningkatkan keterampilan membaca anak-anak,” sambungnya.
Kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan keempat, yaitu Pendidikan Berkualitas. Sutisman menyebutkan bahwa program ini mendukung peningkatan akses pendidikan inklusif, pengurangan kesenjangan pendidikan, dan peningkatan keterampilan literasi. “Kami juga membangun kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat lokal, untuk mendukung program ini,” ujar Sutisman.
Sebanyak 2.500 buku layak baca berhasil dihimpun dari donatur, termasuk mahasiswa, dosen, orang tua, dan alumni Uniyap. Namun, karena keterbatasan transportasi, hanya 25 karton buku yang berhasil didistribusikan ke empat sekolah, yaitu SD YPK Solagratia Marau, SD YPK 2 Sion Ansus, SD YPK Sambrawai, dan SMP Negeri Satap Warabori. “Masih ada sekitar 1.750 buku yang tersimpan di sekretariat PKM Uniyap Jayapura. Ini akan menjadi bagian dari program berkelanjutan kami,” jelas Sutisman.
Pelaksanaan kegiatan ini menghadapi sejumlah tantangan, seperti medan yang sulit, biaya transportasi tinggi, dan keterbatasan fasilitas pendidikan. “Belum ada listrik di beberapa lokasi, dan akses teknologi sangat terbatas. Ini membuat kami harus menyesuaikan metode pembelajaran dengan kondisi setempat,” ujarnya.
Selain itu, Sutisman berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi program PKM lainnya dan mendorong kolaborasi berkelanjutan dengan pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat. “Kami juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan reputasi Universitas Yapis sebagai institusi yang peduli terhadap pendidikan di daerah 3T,” tambahnya.
Salah satu mahasiswa peserta PKM, Raden Amin Himam mengungkapkan, kegiatan ini memberikannya pengalaman tak terlupakan. “Melihat senyum anak-anak saat menerima buku bacaan, semua lelah dan tantangan selama perjalanan terbayar sudah. Mereka sangat antusias dan bersemangat belajar, meskipun fasilitasnya terbatas,” ujar Himam
Himam menambahkan, ia merasa terharu melihat semangat belajar anak-anak di Yapen Barat. “Mereka punya potensi besar, hanya saja akses terhadap buku dan bahan belajar masih sangat kurang. Ini membuat saya semakin sadar betapa pentingnya gerakan literasi seperti ini,” katanya.
Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk BPS Kabupaten Kepulauan Yapen, PT. Air Minum Jayapura Robongholo Nanwani (Perseroda), Yapis Pusat dan Cabang Kota Jayapura, BNI Cabang Jayapura, PT. Pelni Jayapura, serta para donatur dan alumni Uniyap.*