Keerom, papuaterdepan.com – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua melalui Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menggelar kegiatan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama dan Pelatihan Konten Kreatif di Kabupaten Keerom, Selasa (30/9/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Keerom ini diikuti 20 peserta, terdiri dari tokoh agama dan penyuluh agama Islam dari wilayah setempat. Acara dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag (Kakankemenag) Kabupaten Keerom, Yohanes Nahak, dan dihadiri oleh Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Papua, Musa Narwawan.
Dalam sambutannya, Yohanes Nahak menekankan bahwa pembentukan kampung moderasi beragama merupakan langkah konkret untuk menjaga perdamaian dan menolak segala bentuk perpecahan di tengah masyarakat yang majemuk.
“Kampung moderasi beragama adalah upaya kita bersama untuk menolak perpecahan. Ini bentuk komitmen agar kita tetap hidup rukun meski berbeda suku, agama, ras, dan adat,” ujar Yohanes.
Senada dengan itu, Kabid Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Papua, Musa Narwawan, mengatakan bahwa kehadiran kampung moderasi beragama di Keerom diharapkan dapat menjadi ruang bersama bagi masyarakat lintas iman untuk memperkuat semangat persaudaraan dan toleransi.
“Dengan hadirnya kampung moderasi ini, kita berharap tercipta suasana damai dan kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat Keerom,” ujarnya.
Selain pengembangan kampung moderasi, kegiatan juga diisi dengan pelatihan pembuatan konten kreatif bagi para penyuluh agama. Menurut Musa, pelatihan ini penting agar pesan-pesan moderasi beragama dapat menjangkau masyarakat luas melalui media sosial.
“Penyuluh dan tokoh agama perlu memanfaatkan media sosial sebagai saluran dakwah dan edukasi. Dengan konten kreatif, pesan damai dan nilai-nilai kebersamaan akan lebih mudah diterima masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh narasumber dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Papua serta Kanwil Kemenag Papua, yang membahas strategi komunikasi publik dan pengelolaan media digital untuk dakwah moderat.(Rilis)









