LMA Jayawijaya: Pemilu di Papua jangan dijadikan arena pertumpahan darah

- Redaksi

Rabu, 9 Oktober 2024 - 09:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jayapura, Lembaga Adat (LMA) mengajak masyarakat untuk saling menghargai perbedaan pada kegiatan pesta demokrasi apalagi dalam menentukan calon pemimpin pada Pilkada tahun 2024 yang akan diselenggarakan pada November mendatang.

“Setiap warga negara memiliki hak dalam menentukan pilihannya, dan sebagai warga negara harus menghargai itu, tanpa harus interferensi dan sebagainya,” ujar Ketua Lembaga Adat (LMA) Jayawijaya Herman Doga Rabu 9 Oktober 2024.

Kata Herman, sehingga ia meminta agae masyarakat untuk mensukseskan pilkada dengan tetap menjaga keamanan, ketertiban supaya terciptanya pilkada yang damai.

“Kedamaian bukan hanya tugas aparat keamanan, akan tetapi keamanan adalah tanggungjawab kita semua sebagai warga negara,” kata Herman.

Apalagi saat ini itengah banyaknya isu-isu yang disebarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab di media sosial.

Baca Juga :  Tokoh Pemuda Rafael Toarekeyau: Orang Papua Ingin Perubahan

“Saya berharap masyarakat lebih bijak dalam menanggapi isu tersebut,” ujarnya.

“Jaga muda terprovokasi, bijaklah dalam menanggapi isu yang beredar di media sosial,” jelasnya.

Herman meminta aparat keamanan untuk bertindak tegas kepada para oknum atau kelompok tertentu yang ingin menggagalkan pilkada.

“Kami harap oknum-oknum yang mau menggagalkan pilkada diberikan efek jerah, karena apa yang sering disebutkan dengan mengatasnamakan orang Papua tidak benar. Orang Papua ingin perubahan,” tegasnya.

Disamping itu kepada para pasangan calon baik Bupati Wakil Bupati dan Gubernur serta
Wakil Gubernur untuk dewasa dalam berpolitik, mengingat apabila adanya kejanggalan dalam Pemilu, bisa melalui proses dan aturan yang ada tanpa harus melibatkan masyarakat yang berbuntut terjadinya bentrok.

Baca Juga :  OPM tebar Propaganda, Kemenhan Tegaskan Papua Bagian Sah NKRI

“Kalau merasa dicurangin laporkan sesuai mekanisme, jangan jadikan masyarakat korban,” ucapnya.

Begitu juga pihak penyelenggara pemilu untuk tetap netral dalam menjalankan tugas.

“Bekerjalah sesuai aturan yang ada tanpa harus bermain didalamnya, banyak kasus karena tidak netralitas penyelenggara, bisa terjadi konflik antar masyarakat,” jelasnya

Berita Terkait

Ini Respon BEM Uncen Terkait Pembatasan dan Penanganan Demo UKT oleh Polisi
Dikira Hilang, Tapasya Ternyata Dibunuh dan Dibuang oleh Ayah Tiri
Tokoh Masyarakat Program MBG Ciptakan Generasi Unggul di Papua
OPM Bumi Walo Enumbi tewas ditembak TNI di Puncak Jaya
Kemenag: Sanksi Deportasi Mengintai berhaji tanpa visa resmi
Polresta Jayapura Kota Gagalkan Penyelundupan Ganja Lewat Jasa Pengiriman
1 Mei Papua tidak terpisahkan dari NKRI
OPM tebar Propaganda, Kemenhan Tegaskan Papua Bagian Sah NKRI

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 15:04 WIB

Ini Respon BEM Uncen Terkait Pembatasan dan Penanganan Demo UKT oleh Polisi

Selasa, 20 Mei 2025 - 12:25 WIB

Dikira Hilang, Tapasya Ternyata Dibunuh dan Dibuang oleh Ayah Tiri

Senin, 19 Mei 2025 - 13:52 WIB

Tokoh Masyarakat Program MBG Ciptakan Generasi Unggul di Papua

Minggu, 11 Mei 2025 - 11:06 WIB

OPM Bumi Walo Enumbi tewas ditembak TNI di Puncak Jaya

Jumat, 9 Mei 2025 - 17:18 WIB

Kemenag: Sanksi Deportasi Mengintai berhaji tanpa visa resmi

Berita Terbaru

Bisnis

AI Masuk Papua, Pemerintah Perkuat SDM dan Konektivitas

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:00 WIB